Kamis, 06 November 2014

CATATAN FARICK ZIAT #3

Lanjutan Tips Menulis Fiksi: Catatan Farick Ziat #2



CATATAN 10

Sulit kau temukan cerita yang benar-benar murni, tak pernah ditulis orang lain. Sejarah kepenulisan sudah begitu panjang. Bukan lagi dalam hitungan tahun. Tapi, abad. Kau tak mungkin mengingat semua cerita yang pernah ada. Terlalu banyak. Dalam bentuk dongeng, cerpen, novel, naskah panggung, hingga film. Benakmu tak cukup ruang untuk menyimpannya.
Mengingat-ingat cerita yang pernah ada, sesungguhnya, hanya membuang waktu. Percuma. Pasti akan kau temui kemiripan. Cuma cara penyampaian cerita yang membedakannya. Dan ini bagian yang harus kau pilih: sudut pandang. Kau tentu tahu, masing-masing sudut pandang punya alur sendiri. Ini yang akan membedakannya.
Jadi, kau tak perlu ragu dan takut dinilai peniru. Kau pasti punya sudut pandang yang beda. Kecuali kau memang niat melakukan itu: MENIRU!
sumber gambar: http://ihsanismail947.wordpress.com/2013/12/07/anti-plagiat/
CATATAN 11

Mungkin kau bermimpi untuk menjadi penulis produktif. Karena itu kau selalu menulis, menulis dan terus menulis. Tak heran bila kau bisa mengirim banyak karyamu ke media. Semangat dan mimpi ini memacumu untuk terus bergelut dengan kata-kata. Dan tentu saja sangat berguna. Namun, bila kau cermati, sesungguhnya ada juga sisi buruknya. Kau bisa lepas kontrol akan hasil karyamu sendiri.
Mengirim karya sebanyak-banyak pada satu media, apalagi dalam saat yang sama, punya risiko yang seharusnya kau pertimbangkan lebih dulu. Sebab, dari sekian banyak karya yang kau kirim itu, hanya satu yang akan dipilih. Sebaliknya, setelah membaca satu dua karyamu, namun dianggap tak memenuhi persyaratan, karyamu yang lain pasti tak lagi menarik perhatian.



CATATAN 12

Dari mana ide itu bermula? Bisa beragam jawabnya. Lingkungan sekitar, bacaan, film, curhatan seseorang dan banyak lagi kemungkinan lain. Namun, kenapa tema yang ditulis tak beragam? Kenapa hanya tema cinta yang melintas di benak saat hendak merangkai cerita? Pertanyaan ini kerap muncul, tapi tak perlu membuat risau. Sebab, tak ada salahnya juga menulis tentang cinta.

Jika kau pikir, hanya tema cinta yang disuka media dan pembaca, inilah yang harus diluruskan. Percayalah, itu tak benar. Jika hanya tema cinta yang selalu muncul, itu bukan keharusan. Melainkan memang tak ada pilihan lain. Semua asyik mengulik romantika cinta dari berbagai sisi. Padahal, cerita tentang persahabatan, realita sosial dan masalah keluarga, juga punya daya pikat yang beda.

Jadi, tak ada salahnya, bila kau mencoba menulis cerita yang temanya di luar cinta. Ini bisa menjadi tantangan untuk kreativitasmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung dan memberi komentar.