Selasa, 30 September 2014

Her Beautiful Eyes di MuslimDaily.Net


Bedah Novel, Banyak Masjid Yang Belum Ramah Difabel

Launching novel
sumber: MuslimDaily.net

 SOLO, muslimdaily.net- Tiga penulis novel beda gaya beda rasa, Rien Dj, Ungu Lianza dan Deasilawaty P tampil di hadapan publik untuk memperkenalkan karya baru mereka di Dapoer Bistik Solo pada, Ahad (21/09/2014). Tiga buku mereka adalah Her Beautiful Eyes karya Rien DJ, Here We Are karya Ungu Lianza, dan Half Romance karya Desilawaty P.
Novel Her Beautiful Eyes mengisahkan kegalauan kaum difabel yang ingin diberikan hak-haknya seperti pada manusia umumnya. Berbagai halangan dan ujian harus dilalui oleh Tiara yang menjadi tokoh pada novel tersebut. Selain itu dalam novel tersebut juga dikisahkan bagaimana ia susah jika harus mendatangi fasilitas kantor ataupun masjid.  Rien DJ melalui novelnya ini berharap agar ada tempat ibadah seperti masjid yang layak bagi kaum difabel di Indonesia. “Saya sendiri susah kalau wudhu atau naik tangga” harap penulis yang bernama asli Saptorini.
Ungu Lianza, mengangkat tema tentang persahabatan pada novelnya yang berjudul Here We Are. Melalui novel ini, ia berkisah tentang persahabatan tiga orang remaja yang sedang mencari jatidirinya. Ia memilih novel dengan genre persahabatan ini karena kebanyakan novel remaja saat ini hanya berkisah tentang percintaan. “Karena jarang banget (novel) bergenre persahabatan,” ungkap penulis yang suka warna ungu itu.
Penulis yang tampil terakhir pada kesempatan ini, Desilawaty P, mengungkapkan bahwa menulis adalah kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang. Walau ia suka menulis novel action, namun ia memiliki komitmen untuk menyisipkan dakwah Islam dalam setiap bukunya. “Sisi Islaminya adalah ketika si tokoh reme menikahi, untuk membuktikan cintanya,” ungkap penulis empat anak ini. [Abdul Wahid]

sumber: http://muslimdaily.net/entertainment/bedah-novel-banyak-masjid-yang-belum-ramah-difabel.html

Senin, 08 September 2014

Kata Sandang

Beberapa kali menemukan kata sandang yang tidak tepat di naskah yang saya edit. Ketika pikiran sedang penuh, menemukan kata sandang yang tepat sering mengalami kesulitan. Akhirnya kepikiran membuat postingan tentang kata sandang sebagai pengingat diri sendiri. 

cahaya --- berkas: seberkas cahaya
apel (buah) --- butir: sebutir apel
kambing (hewan) --- ekor: seekor kambing
awan ---- gumpal, gulung: segumpal awan menggantung di langit senja.

Jumat, 05 September 2014

Lovetizer, cerpen rasa novel


falafel pita bread--taken picture from BBC-Food
Beberapa waktu lalu, saya diajak teman 'partner in crime' ku mengerjakan proyek menulis. Saya langsung mau aja. Padahal belum tahu mau nulis apa. Ada 5 orang yang akan terlibat (awalnya 6, tapi yang satu nggak jadi ikut). Ada dua orang yang belum saya kenal. Awalnya agak khawatir juga. Bisa klop enggak nanti. Karena setelah melihat profil dan tulisan mereka, kayaknya bakal sulit memadukan dengan gaya tulisan saya.
Setelah ngobrol di inbox FB, setelah saling melempar ide dan saling menolak *serunya di sini* akhirnya ada satu titik temu.

Kita membuat cerita dengan tema persahabatan berbalut romance--tetep, dilatarbelakangi kuliner. Setiap orang memegang 2 tokoh. Setting yang diambil juga harus berbeda-beda. Nah, mulai, deh, pada rebutan setting :)

Awalnya saya milih Arab dan Solo. Lalu kepikiran Mesir lalu enggak jadi kedua-duanya dan entah bagaimana saya milih The Hashemit Kingdom, Jordania. Bukan karena ratunya yang cantik, tapi karena kulinernya yang 'katanya' sesuai dengan lidah orang Indonesia.
Perburuan pun dimulai. Saya yang belum pernah dan enggak berani mengambil setting yang belum pernah saya injak jadi keder. Tapi, ini tantangan, dan saya harus bisa. My partner in crime selalu memberi semangat, meski kadang kayak dikasih sambel seribu cabe *berlebihan. Tapi manjur juga untuk membuat saya bertahan menyelesaikan komitmen yang saya buat dari awal.

Berhari-hari saya blogwalking ke blog para backpacker, menonton puluhan you tube tentang Jordania, dan tentu saja mencari referensi tentang istilah-istilah dalam dunia per'chef'an seperti souce chef, chef de cuisien, tugas dan jobdesk mereka, dan lain-lain.

salah satu setting yang saya pakai. picture from alittleadrift.
Ternyata untuk menulis 24 halaman saja saya butuh referensi yang bejibun. Dan efeknya adalah saya kepingin banget nget pergi ke Jordan, makan falafel pita bread, sampai merengek-rengek pada Pak Bos supaya kerja lebih keras biar punya uang banyak buat beli tiket pesawat *Khkhkhkhkhk ....

Supaya ceritanya nyambung antara si A, si B, dll, kami membaca semua tulisan teman-teman. Kita saling memberi koreksi dan masukan. Setelah fix, kami kirim ke penerbit.

Beberapa minggu kemudian ada kabar. Awalnya sedikit mengkhawatirkan karena ada potensi ditolak, kecuali kami mau merevisi berdasarkan beberapa catatan dari editor.

Saya yang sudah beralih ke proyek lain memaksakan diri masuk dalam cerita. Karena kalau enggak begitu, bakal sulit membuat revisi. Harus menjiwai.

Alhamdulillah, kemarin ada kabar baik. Hasil revisi kita diterima. Sekarang naskah itu sedang antri di meja editor, lalu entri cetak. Semoga diberi kelancaran dan segera terbit dalam waktu dekat.
Kisah 8 sahabat ini nggak hanya bakal bikin kamu terharu, terkikik, tapi juga ingin jalan-jalan ke tempat-tempat menarik. Dan yang pasti bakal bikin kamu LAPERRRR!

Tabik

@Rien_Dj