Selasa, 04 November 2014

CATATAN FARICK ZIAT #2



Lanjutan Tips Menulis Fiksi: Catatan Farick Ziat, Editor Majalah Gadis.

CATATAN 7
Akhir cerita yang memikat bisa kau jadikan alinea pembuka untuk menggoda. Ini asyik. Sebab, kau langsung masuk pada suasana yang menjadi roh cerita. Tentu saja dibutuhkan kecermatan merangkai kilas balik agar bangunan konflik yang melatarinya menjadi jelas. Tanpa kemampuan itu ceritamu cuma bisa menghentak di awal , tapi kelanjutannya membingungkan.
Sebenarnya, alur yang menggunakan gaya kilas balik ini banyak sekali digunakan. Namun, sedikit sekali yang berhasil menyelesaikannya dengan indah. Entah kenapa, bagi penulis baru, gaya ini sepertinya jarang digunakan. Mereka lebih memilih alur yang umum: awal – konflik – akhir cerita. Ini menjadi pakem yang dirasa paling aman.
Jadi, bila kau merasa bosan mengunakan alur yang umum, tak ada salahnya mencoba gaya kilas balik. Jangan ragu. Percayalah. Gaya ini asyik.

CATATAN 8
Tatapannya setajam elang, rahangnya kukuh, pintar, jago basket dan popular di sekolah. Inilah ciri cowok yang selalu digunakan dalam fiksi remaja. Kau tak bisa protes kenyataan yang sudah terpapar bertahun lamanya. Namun, kau bisa menghindarinya. Minimal tokohmu tak harus seperti itu. Tak perlu sesempurna itu.
Coba ingat, sudah berapa banyak kau temukan tokoh sesempurna itu dalam fiksi remaja? Pasti tak terhitung lagi. Tokoh kloning ini seakan menjadi kewajiban buat penulis pemula. Akibatnya, karena terlalu sering digunakan, keistimewaannya luntur. Malah, jangan-jangan mulai ada yang mencibir karena muak.
Jadi, berpikir panjanglah sebelum menulis tokoh sesempurna itu. Sebab, cerita yang baik tak berkaitan dengan kesempurnaan fisik.

gambar dari pinterest
CATATAN 9
Menemukan tema dan konflik yang kuat memang memudahkan kau dalam menulis cerita. Tinggal memilih sudut pandang yang kau anggap paling pas untuk mulusnya alur. Masalahnya, tak setiap saat kau bisa menemukannya. Dan kau sering terperangkap rasa ragu. Tak tahu harus menulis apa dan memulai dari mana. Sementara keiginan menulis sudah tak tertahankan.
Sesungguhnya, tak ada yang tahu pasti bagaimana cara menemukan tema dan konflik. Tapi, kau bisa menyiasatinya. Memulai dengan kalimat yang kau suka, misalnya. Ingatlah, kadang tanpa sengaja kau menemukan kalimat yang begitu berkesan. Entah dalam dialog film, narasi novel, bahkan percakapan sehari-hari.
Jadi, tak perlulah kau harus menunggu menemukan tema dan konflik yang kuat untuk menulis. Sebab, dengan tema sederhana pun cerita bisa mengalir dengan indah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung dan memberi komentar.