Minggu, 04 Desember 2011

Menulis Buku Anak

Inilah rangkuman dari postingan teman-teman Pabers/FPBA (Forum Penulis Bacaan Anak) di FB setelah mereka mengikuti WS menulis buku anak bersama KPK.

Untuk menulis buku anak yang baik, perlu diperhatikan hal-hal berikut:


1.Perlu adanya konsistensi dalam menentukan sudut pandang dalam menulis bacaan anak.

2.Buatlah naskah yang timeless karena proses pembuatan buku itu lama. Jadi jika buku kita terbit dua tahun kemudian, belum keburu basi.

3. Sebagai agen anti korupsi, masukkan nilai peduli dalam karya kita agar berpengaruh pada anak/pembaca. juga nilai-nilai integritas lainnya: jujur, disiplin, sederhana, tanggung jawab, mandiri, kerja keras, adil, dan berani.

4. ERR = Edit, Revise, Rewrite

5.Kenali respon anak sebagai pembaca produk kita. Manfaatkan first reader dan tanyakan komentarnya. Jelek - Begitulah! - Lumayan...- bagus - Berkesan - Berpengaruh.

6.Pakailah sudut pandang anak ketika kita menulis buku bacaan anak. Bukan cara pandang orang dewasa.

7. Penting menempatkan anak sebagai subjek, saat kita menulis buku anak. Jadi pertimbangkan hal2 berikut ini saat menulis:
- anak punya perasaan, emosi wajar jangan diabaikan
- anak cerdas, jangan menggurui
- anak berkembang, sampaikan secara berproses
- anak memiliki dunia sendiri, selami dunia mereka
- anak punya keingintahuan yang besar, beri ruang untuk berpikir, jgn langsung solusi 
- cerita, ilustrasi dan desain buku selayaknya memberi ruang imajinasi agar anak tertarik dan merasa terlibat.

8. Salah satu kelemahan dalam menulis adalah banyak ‘telling’, bukan ‘showing’.Contoh: Dia marah (telling). Akan lebih menarik jika disampaikan dengan ‘showing’ : Dia membanting pintu | Dia cemberut | Dia melotot.

9.Paragraf pertama Buku Anak harus bisa mencuri perhatian anak, karena banyak saingannya seperti TV, video games dan lain-lain. jadi kita harus mampu menghidupkan Buku Anak dengan kata-kata yang membuatnya "Tidak Pindah Ke Lain Hati".

10.Sebuah karya "berkesan" dapat naik ke level "berpengaruh" jika seluruh pekerja buku (penulis, editor, ilustrator, desainer, proof reader) dapat membentuk kerja sama yang sinergis dan harmonis. Komunikasi yang baik antara berbagai elemen tersebut memegang peranan yang cukup penting.

11.Setiap buku akan menemukan pembacanya

Senin, 28 November 2011

Hari Baru

Keputusan untuk berpindah dari zona "aman" (dari sisi finansial) bukan perkara mudah. Berbulan-bulan saya mendiskusikannya dengan suami. Dan akhirnya bulan Desember menjadi episode baru bagi kami. Berpindah ke kuadran 3, menjadi freelancer, yang artinya menjadi bos bagi diri sendiri. Sebelum benar-benar lepas dari kantor lama saya, persiapan pun kami lakukan. Salah satunya (selain mencari klien baru yang alhamdulillah sudah dapat) adalah menata tempat kerja di rumah. Saya ingin memiliki meja kerja senyaman mungkin, meski sederhana, sehingga konsentrasi tidak terganggu. Dan inilah sudut kerja yang disiapkan suami.