Minggu, 22 Januari 2012

Jenis Fabel

Secara garis besar, fabel dibagi dua:  tradisional dan modern.

Tradisional: cerita sangat pendek, tema sederhana, kental petuah/moral, sifat hewani masih melekat (tidak pakai baju, habitat alami, sifat juga khas spesiesnya), contoh: Aesop fables.

Modern: cerita bisa pendek atau panjang, tema lebih rumit, kadang merupakan epik atau saga, karakter masing-masing tokoh unik, tidak mengikuti kehewanannya, walaupun tetap sebagai binatang. Contoh: Guardian of G'Hole dan Warriors.

Di tengah-tengah, ada perkawinan antara keduanya. Dan penulis-penulis kreatif menciptakan lebih banyak lagi variasi fabel.

Dalam fabel juga dikenal istilah antropomorfisme, pemanusiaan binatang. Binatang diilustrasikan berdiri, pakai baju lengkap, dan melakukan kegiatan manusia. Tetapi tidak berinteraksi dengan manusia.

Lalu bacalah The Wind in The Willows, para tikus punya rumah, kodok naik mobil dsb. Mereka bahkan berbicara dan berinteraksi dengan manusia. Menciptakan jenis baru di ranah fabel.

Intinya, tak ada batasan dalam kreativitas menulis fabel.
Selama kita punya pegangan untuk mengukuhkan logika cerita


copas dari komen Mbak Ary Nilandari di https://www.facebook.com/groups/PenulisBacaanAnak/doc/359812280712358/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkunjung dan memberi komentar.