Jumat, 05 September 2014

Lovetizer, cerpen rasa novel


falafel pita bread--taken picture from BBC-Food
Beberapa waktu lalu, saya diajak teman 'partner in crime' ku mengerjakan proyek menulis. Saya langsung mau aja. Padahal belum tahu mau nulis apa. Ada 5 orang yang akan terlibat (awalnya 6, tapi yang satu nggak jadi ikut). Ada dua orang yang belum saya kenal. Awalnya agak khawatir juga. Bisa klop enggak nanti. Karena setelah melihat profil dan tulisan mereka, kayaknya bakal sulit memadukan dengan gaya tulisan saya.
Setelah ngobrol di inbox FB, setelah saling melempar ide dan saling menolak *serunya di sini* akhirnya ada satu titik temu.

Kita membuat cerita dengan tema persahabatan berbalut romance--tetep, dilatarbelakangi kuliner. Setiap orang memegang 2 tokoh. Setting yang diambil juga harus berbeda-beda. Nah, mulai, deh, pada rebutan setting :)

Awalnya saya milih Arab dan Solo. Lalu kepikiran Mesir lalu enggak jadi kedua-duanya dan entah bagaimana saya milih The Hashemit Kingdom, Jordania. Bukan karena ratunya yang cantik, tapi karena kulinernya yang 'katanya' sesuai dengan lidah orang Indonesia.
Perburuan pun dimulai. Saya yang belum pernah dan enggak berani mengambil setting yang belum pernah saya injak jadi keder. Tapi, ini tantangan, dan saya harus bisa. My partner in crime selalu memberi semangat, meski kadang kayak dikasih sambel seribu cabe *berlebihan. Tapi manjur juga untuk membuat saya bertahan menyelesaikan komitmen yang saya buat dari awal.

Berhari-hari saya blogwalking ke blog para backpacker, menonton puluhan you tube tentang Jordania, dan tentu saja mencari referensi tentang istilah-istilah dalam dunia per'chef'an seperti souce chef, chef de cuisien, tugas dan jobdesk mereka, dan lain-lain.

salah satu setting yang saya pakai. picture from alittleadrift.
Ternyata untuk menulis 24 halaman saja saya butuh referensi yang bejibun. Dan efeknya adalah saya kepingin banget nget pergi ke Jordan, makan falafel pita bread, sampai merengek-rengek pada Pak Bos supaya kerja lebih keras biar punya uang banyak buat beli tiket pesawat *Khkhkhkhkhk ....

Supaya ceritanya nyambung antara si A, si B, dll, kami membaca semua tulisan teman-teman. Kita saling memberi koreksi dan masukan. Setelah fix, kami kirim ke penerbit.

Beberapa minggu kemudian ada kabar. Awalnya sedikit mengkhawatirkan karena ada potensi ditolak, kecuali kami mau merevisi berdasarkan beberapa catatan dari editor.

Saya yang sudah beralih ke proyek lain memaksakan diri masuk dalam cerita. Karena kalau enggak begitu, bakal sulit membuat revisi. Harus menjiwai.

Alhamdulillah, kemarin ada kabar baik. Hasil revisi kita diterima. Sekarang naskah itu sedang antri di meja editor, lalu entri cetak. Semoga diberi kelancaran dan segera terbit dalam waktu dekat.
Kisah 8 sahabat ini nggak hanya bakal bikin kamu terharu, terkikik, tapi juga ingin jalan-jalan ke tempat-tempat menarik. Dan yang pasti bakal bikin kamu LAPERRRR!

Tabik

@Rien_Dj


4 komentar:

  1. Waduhh, oke banget mba refrensinya, bikin pengen cepet beli tuh Kumcer kakakaka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tunggu ya, asik kok ceritanya. makasih sdh berkunjung ya, Kak ;) *senyumAliando

      Hapus
  2. Jieeh... penasaran nih sama partner in crime-nya.... berasa jahat gt keikny auranya.... wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak, dia manis kok, semanis cabeee :p *tawaJokowi

      Hapus

Terimakasih telah berkunjung dan memberi komentar.