Inilah rangkuman dari postingan teman-teman Pabers/FPBA (Forum Penulis Bacaan Anak) di FB setelah mereka mengikuti WS menulis buku anak bersama KPK.
Untuk menulis buku anak yang baik, perlu diperhatikan hal-hal berikut:
1.
Perlu adanya konsistensi dalam menentukan sudut pandang dalam menulis bacaan anak.
2.Buatlah  naskah yang timeless karena proses pembuatan buku itu lama. Jadi jika  buku kita terbit dua tahun kemudian, belum  keburu basi.
3. Sebagai agen anti korupsi, masukkan nilai peduli dalam karya kita  agar berpengaruh pada anak/pembaca. juga nilai-nilai integritas lainnya:  jujur, disiplin, sederhana, tanggung jawab, mandiri, kerja keras, adil,  dan berani.
4. ERR = Edit, Revise, Rewrite
5.Kenali  respon anak sebagai pembaca produk kita. Manfaatkan first reader dan  tanyakan komentarnya. Jelek - Begitulah! - Lumayan...- bagus - Berkesan -  Berpengaruh.
6.Pakailah sudut pandang anak ketika kita menulis buku bacaan anak. Bukan cara pandang orang dewasa.
7. Penting menempatkan anak sebagai subjek, saat kita menulis buku anak. Jadi pertimbangkan hal2 berikut ini saat menulis:
- anak punya perasaan, emosi wajar jangan diabaikan
- anak cerdas, jangan menggurui
- anak berkembang, sampaikan secara berproses
- anak memiliki dunia sendiri, selami dunia mereka
- anak punya keingintahuan yang besar, beri ruang untuk berpikir, jgn langsung solusi
 
- cerita, ilustrasi dan desain buku selayaknya memberi ruang imajinasi agar anak tertarik dan merasa terlibat.
8. Salah satu kelemahan dalam menulis adalah banyak ‘telling’, bukan ‘showing’.Contoh: Dia marah (telling). Akan lebih menarik jika disampaikan dengan ‘showing’ :
 Dia membanting pintu |  Dia cemberut | Dia melotot.
9.Paragraf  pertama Buku Anak harus bisa mencuri perhatian anak, karena banyak  saingannya seperti TV, video games dan lain-lain.  jadi kita harus mampu  menghidupkan Buku Anak dengan kata-kata yang membuatnya "Tidak Pindah  Ke Lain Hati".
10.Sebuah  karya "berkesan" dapat naik ke level "berpengaruh" jika seluruh pekerja  buku (penulis, editor, ilustrator, desainer, proof reader) dapat  membentuk kerja sama yang sinergis dan harmonis. Komunikasi yang baik  antara berbagai elemen tersebut memegang peranan yang cukup penting.
11.Setiap buku akan menemukan pembacanya